24 Oktober 2009

WAKTU DAN TEMPAT MENGHAFAL ILMU

SESEORANG hendaknya membagi waktu siang dan malamnya. Semestinya dia memanfaatkan umurnya, karena sisa umur seseorang tidak ternilai harganya.

- Waktu terbaik untuk menghafal adalah waktu sahur.
- Waktu untuk membahas/meneliti (suatu permasalahan) adalah di awal hari.

10 Oktober 2009

GANTUNGKAN CITA-CITAMU SETINGGI LANGIT

Abul Faraj Ibnul Jauzi rahimahullah ketika menerangkan ucapan Abu Thayyib Al-Mutanabbi mengatakan: "Aku tidak menganggap aib-aib manusia sebagai kekurangan, seperti kurangnya orang-orang yang mampu mencapai kesempurnaan.

JIHAD DAN KESABARAN

'Umar radhiyallahu 'anhu bertanya kepada para syaikh dari kalangan bani 'Abbas: "Dengan apa kalian memerangi manusia?"
Mereka menjawab: "Dengan kesabaran. Tidaklah kami menjumpai suatu kaum (musuh, pen.) melainkan kami bersabar menghadapi mereka sebagaimana mereka bersabar menghadapi kami."

09 Oktober 2009

HAFALAN AL-QUR'AN TERLEBIH DAHULU!

Abu Umar bin Abdil Barr rahimahullah berkata:
"Menuntut ilmu itu ada tahapan-tahapannya. Ada marhalah-marhalah dan tingkatan-tingkatannya. Tidak sepantasnya bagi penuntut ilmu untuk melanggar/melampaui urutan-urutan tersebut.

PANGKAL SEGALA KEBURUKAN

Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah mengatakan:
"Empat perkara yang jika ada pada diri seseorang niscaya Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menjaganya dari setan dan mengharamkannya dari api neraka, yaitu siapa saja yang bisa menguasai diri

WASIAT SEORANG AYAH KEPADA PUTRANYA (2)

Qais bin 'Ashim berwasiat kepada putra-putranya, beliau rahimahullah berkata:

"Bertaqwalah kalian kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan jadikanlah orang tertua di antara kalian sebagai pemimpin.

WASIAT SEORANG AYAH KEPADA PUTRANYA (1)

Al-Imam Ja'far Ash-Shadiq rahimahullah berwasiat kepada putranya, Musa. Beliau rahimahullah berkata:
Wahai anakku.... barangsiapa merasa cukup dengan apa yang menjadi bagiannya maka dia akan menjadi kaya

KEUTAMAAN MENINGGALKAN PERKARA HARAM

Maimun bin Mihran rahimahullah mengatakan:
"Berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan lisan adalah kebaikan. Yang lebih dari itu adalah seorang hamba mengingat Allah Subhanahu wa Ta'ala tatkala bermaksiat, kemudian dia menahan diri darinya."

08 Oktober 2009

MENGAMALKAN ILMU

Abud Darda' radhiyallahu 'anhu berkata:
"Engkau tidak akan menjadi seorang alim hingga engkau menjadi orang yang belajar. Dan engkau tidak dianggap alim tentang suatu ilmu, sampai engkau mengamalkannya."

JAUHILAH ILMU YANG TIDAK BERMANFAAT

Al-Hafidz Adz-Dzahabi rahimahullah berkata:

"Ilmu yang dibenci untuk dipelajari serta disebarkan adalah ilmu orang-orang terdahulu (ilmu tentang konsep ketuhanan menurut orang-orang jahiliyah dan ahlul kitab, pent.). Juga ilmu ketuhanan menurut filosof

ORANG YANG TIDAK BOLEH DIAMBIL ILMUNYA

Abdurrahman bin Mahdi rahimahullah berkata:
"Ada tiga (golongan) yang tidak boleh diambil ilmunya, (yakni):
(1) Seseorang yang tertuduh dengan kedustaan,
(2) Ahlul bid'ah yang mengajak (manusia) kepada kebid'ahannya, dan

MAJELIS YANG WAJIB DITINGGALKAN

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
"Tidak diperkenankan bagi seorangpun menghadiri majelis-majelis kemungkaran atas dasar pilihannya sendiri bukan karena terpaksa,

JAGALAH ILMU DENGAN MENINGGALKAN MAKSIAT

Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata:
"Sesungguhnya aku memandang bahwa seseorang yang dilupakan dari suatu ilmu yang sebelumnya telah diketahuinya adalah karena kesalahan yang telah dilakukannya."

DI ANTARA KEUTAMAAN DZIKIR

Dikatakan kepada Abud Darda' radhiyallahu 'anhu: "Seorang lelaki telah membebaskan seratus budak." Beliau radhiyallahu 'anhu mengomentari:
"Seratus budak dari harta seseorang adalah sesuatu yang banyak. Yang lebih utama dari itu adalah keimanan yang senantiasa ada

07 Oktober 2009

HUJJAH ADALAH KITABULLAH DAN AS-SUNNAH

Al-Imam Abu Hanifah An-Nu'man bin Tsabit rahimahullah berkata:
"Bila aku menyatakan sebuah ucapan yang menyelisihi Kitabullah dan hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka tinggalkanlah ucapanku."

MENJAGA PANDANGAN SERTA UCAPAN

Abud Darda' rahimahullah berkata:
"Wahai anakku, janganlah engkau mengikuti pandanganmu kepada setiap apa yang engkau lihat pada manusia. Sesungguhnya barangsiapa mengikuti pandangannya kepada setiap apa yang terlihat dari manusia, akan panjang kesedihannya

SIKAP BAIK DALAM MENDENGARKAN

Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu berkata:
"Teman dudukku mempunyai tiga hak atasku: aku mengarahkan pandanganku kepadanya bila dia menghadap, aku memberikan tempat yang luas baginya di majelis bila dia duduk, dan aku memerhatikan dia bila dia berbicara." ('Uyunul Akhbar, 1/307)

LAKUKANLAH HAL YANG BERMANFAAT

'Umar bin Abdul 'Aziz rahimahullah berkata:
"Barangsiapa beranggapan perkataannya merupakan bagian dari perbuatannya (niscaya) menjadi sedikit perkataannya, kecuali dalam perkara yang bermanfaat baginya."

MEDAN PERLOMBAAN

Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:
"Wahai anak Adam, jika engkau melihat manusia berada dalam kebaikan maka berlombalah dengan mereka. Dan apabila engkau melihat mereka dalam kebinasaan, tinggalkan mereka

SEMPURNANYA SUATU AMALAN

Abu Abdillah An-Nabaji rahimahullah berkata:

"Ada lima karakter yang dengannya akan sempurna suatu amalan:
(1) keimanan yang disertai pengetahuan yang benar tentang Allah Azza wa Jalla,
(2) mengenal al-haq,
(3) mengikhlaskan seluruh amalan hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala,

06 Oktober 2009

LARANGAN BERFATWA TANPA BIMBINGAN ULAMA

Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah berkata:
"Siapa saja yang mengatakan sesuatu dengan hawa nafsunya, yang tiada seorang imampun yang mendahuluinya dalam permasalahannya tersebut, baik Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ataupun para shahabat beliau

SABAR SAAT MENDAPAT MUSIBAH

Al-Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:
"Kebaikan yang tiada kejelekan padanya adalah bersyukur ketika sehat wal afiat, serta bersabar ketika diuji dengan musibah. Betapa banyak manusia yang dianugerahi berbagai kenikmatan

BERAGAM TUJUAN DALAM MENIMBA ILMU

Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata:
"Janganlah kalian mempelajari ilmu karena tiga hal: (1) dalam rangka debat kusir dengan orang-orang bodoh, (2) untuk mendebat para ulama, atau (3) memalingkan wajah-wajah manusia ke arah kalian.

KEJELEKAN-KEJELEKAN HARTA

Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata:
'Isa bin Maryam 'alaihis salam bersabda: "Cinta dunia adalah pangkal segala kesalahan, dan pada harta terdapat penyakit yang sangat banyak."
Beliau ditanya: "Wahai ruh (ciptaan) Allah, apa penyakit-penyakitnya?"

AL-YAKIN

Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:
"Tidaklah seorang hamba meyakini surga dan neraka dengan keyakinan yang sebenar-benarnya melainkan (pasti menjadi) khusyu', kurus-layu, istiqamah, dan sederhana hingga datang maut menjemputnya."

CINTA DUNIA MERUPAKAN DOSA BESAR

Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:
"Tidaklah aku merasa heran terhadap sesuatu seperti keherananku atas orang yang tidak menganggap cinta dunia sebagai bagian dari dosa besar.
Demi Allah! Sungguh, mencintainya benar-benar

05 Oktober 2009

MENUNTUT ILMU

Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:
"Apabila seseorang menuntut ilmu, maka hal itu akan terlihat pada khusyu'nya, pandangannya, lisannya, tangannya, shalatnya, dan zuhudnya.

Apabila seseorang meraih salah satu bab ilmu lalu dia amalkan, hal itu lebih baik baginya daripada dunia dan isinya."

CIRI-CIRI AHLUS SUNNAH

Al-Imam Al-Barbahari rahimahullah mengatakan:
"Barangsiapa yang tidak mempersaksikan terhadap orang yang dipersaksikan masuk surga oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka dia adalah pengikut bid'ah dan kesesatan. Dia telah ragu terhadap apa yang diucapkan oleh Rasulullah

JUJURLAH

Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata:
"Kedustaan itu tidak pantas digunakan untuk suatu keseriusan, dan tidak pula dalam senda gurauan. Jika engkau mau, bacalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala (yang artinya):
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan jadilah kalian bersama orang-orang yang jujur*." (At-Taubah: 119)

PENTINGNYA ILMU SANAD HADITS

Al-Imam Sufyan Ats-Tsaury rahimahullah berkata:
"Sanad merupakan senjata orang mukmin. Jika tidak memiliki senjata, maka dengan apa ia akan berperang?!"

Al-Imam Abdullah Ibnul Mubarak rahimahullah berkata:
"Menurutku, sanad adalah bagian dari agama.

PINTU-PINTU KERUSAKAN

Dzun Nun Al-Mishri rahimahullah (seorang ulama setelah masa tabi'ut tabi'in) berkata:
"Bukti seseorang cinta kepada Allah Azza wa Jalla adalah cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, juga cinta kepada akhlaknya, amalan-amalannya, perintah-perintahnya serta Sunnah-sunnahnya (ajaran beliau)."

MENJAUHI KECINTAAN TERHADAP KEKUASAAN

Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah menulis surat kepada 'Abbad bin 'Abbad Al-Khawwash rahimahullah:

Amma ba'du. Sesungguhnya engkau hidup di zaman yang para shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berlindung agar tidak menemui zaman itu. Padahal mereka memiliki ilmu yang tidak kita miliki

HAKIKAT KEDZALIMAN PENGUASA

Sulaiman bin 'Ali Ar-Rab'i rahimahullah meriwayatkan:

"Tatkala terjadi fitnah Ibnul Asy'ats, yang memberontak kepada Al-Hajjaj bin Yusuf, maka 'Uqbah bin Abdul Ghafir, Abul Jauza' dan Abdullah bin Ghalib dari kalangan orang-orang yang seperti mereka (yakni kaum Khawarij), mendatangi Al-Hasan -yakni Al-Bashri-.

04 Oktober 2009

MENYIKAPI BUKU-BUKU AHLU BID'AH

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam Ath-Thuruqul Hukmiyyah:

"(Pasal:) Dan demikianlah, tidak ada ganti rugi atas pembakaran buku-buku menyesatkan, begitu pula pemusnahannya. Al-marwazi rahimahullah berkata: Aku bertanya kepada Al-Imam Ahmad rahimahullah: 'Saya meminjam sebuah buku yang di dalamnya memuat perkara-perkara yang keji.

SEORANG PENASEHAT TIDAK BERARTI MA'SHUM

Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah, berkata:
"Wahai manusia, sesungguhnya aku tengah menasehati kalian, dan bukan berarti aku orang terbaik di antara kalian, bukan pula orang yang paling shalih di antara kalian. Sungguh, akupun telah banyak melampaui batas terhadap diriku. Aku tidak sanggup mengekangnya dengan sempurna, tidak pula membawanya sesuai dengan kewajiban dalam menaati Rabb-nya. Andaikata seorang muslim tidak memberi nasehat kepada saudaranya

KEWAJIBAN BERPEGANG KEPADA AL-JAMAAH

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa memisahkan diri dari al-jamaah (penguasa kaum muslimin) sejengkal saja, maka sungguh dia telah melepaskan ikatan Islam dari lehernya." (Namun tidak berarti dia kafir, tapi telah melakukan perbuatan yang mengantarkan kepada kekafiran, dan dia disebut ahlul bughat (pemberontak, -pent).

HAKIKAT DUNIA

Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah, berkata:
"Tidaklah dunia ini seluruhnya dari awal hingga akhirnya kecuali ibarat seseorang yang tertidur sejenak, kemudian bermimpi melihat sesuatu yang disenanginya, kemudian terbangun."
Makna tersebut diambil dari sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Tidaklah aku di dunia ini melainkan (hanya) seperti seorang musafir yang berteduh di bawah pohon lalu beristirahat dan kemudian meninggalkannya (pohon tersebut)." (HR. At-Tirmidzi no. 3277)

PENGHALANG TERKABULNYA DOA

Seseorang berkata kepada Ibrahim bin Adham rahimahullah: "Allah Azza wa Jalla telah berfirman dalam kitab-Nya:
'Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya aku kabulkan doa kalian.' (Al-Mu'min: 60)
Sedangkan kami telah berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sekian lama namun tidak juga Alkah Azza wa Jalla kabulkan doa kami."

Maka beliaupun menjawab: "Hati kalian telah mati karena sepuluh perkara:

02 Oktober 2009

TANGISAN SEORANG MUSLIM

Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata:
"Barangsiapa yang ilmunya membuat dia menangis, maka dia seorang yang alim."
Allah berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Qur'an dibacakan kepadanya, mereka menyungkurkan muka mereka sambil bersujud." (Al-Isra: 107)

PELAJARAN DARI NASEHAT KEPADA PENGUASA

Al-Imam Al-Fudhail bin 'Iyadh memberi nasehat kepada Khalifah Harun Al-Rasyid:
"Sesungguhnya 'Umar bin Abdul 'Aziz ketika memegang tampuk kekuasaan, beliau memanggil Salim bin Abdullah, Muhammad bin Ka'ab Al-Qurdhi, dan Raja' bin Haiwah, kemudian berkata kepada mereka:
"Aku sedang diuji dengan musibah ini (yaitu kekuasaan yang ada pada beliau), maka bermusyawarahlah kalian denganku."
Demikianlah, Umar bin Abdul 'Aziz menganggap kekuasaan adalah suatu musibah, sedangkan Anda dan pejabat-pejabat Anda (wahai Harun) menilainya sebagai suatu nikmat.

INTROSPEKSI DIRI

Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:
"Sesungguhnya seorang mukmin adalah penanggung jawab atas dirinya, (karenanya hendaknya ia senantiasa) menintrospeksi diri karena Allah Subhanahu wa Ta'ala semata."
"Adalah hisab (perhitungan amal) di Yaumul Qiyamah nanti akan lebih ringan bagi suatu kaum yang (terbiasa) mengintrospeksi diri mereka selama masih di dunia, dan sungguh hisab tersebut akan menjadi perkara yang sangat memberatkan bagi kaum yang menjadikan masalah ini sebagai sesuatu yang tidak diperhitungkan."

KEWAJIBAN MENGIKUTI SUNNAH NABI

Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata:
"Sederhana dalam As-Sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh di dalam bid'ah." (Ibnu Nashr, 30, Al-Lalikai 1/88 no. 114, dan Al-Ibanah 1/320 no. 161)

Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu berkata:
"Tetaplah kamu beristiqamah dan berpegang dengan atsar serta jauhilah bid'ah." (Al-I'tisham, 1/112)

HAKIKAT UMUR KITA

Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:
"Wahai anak Adam, (masa) siangmu adalah tamumu, maka berbuat baiklah terhadapnya. Karena sungguh, jika engkau berbuat baik kepadanya, niscaya dia akan pergi dengan memujimu. Dan apabila engkau berbuat buruk terhadapnya maka dia akan pergi dengan mencercamu, begitu pula dengan malammu."

MUSIBAH

Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata:
"Apabila air laut telah meluap menerobos ke daratan, maka siapakah yang sanggup membendungnya?!" (Beliau inginkan dengan perkataan itu untuk memberi peringatan terhadap banyaknya kemungkaran) (Mawa'izh Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah hal. 90)

01 Oktober 2009

D O S A

Umar bin 'Abdul Aziz rahimahullah berkata:
"Aku tidak pernah berdusta saat aku mengetahui bahwa kedustaan merugikan pelakunya." (Siyar A'lam An-Nubala, 5/121)

Ibn Syubrumah rahimahullah berkata:
"Aku heran terhadap manusia yang menjaga makanannya dalam keadaan takut terhadap penyakit, akan tetapi dia tidak menjaga dari perbuatan dosa dalam keadaan takut ancaman neraka." (Siyar A'lam An-Nubala, 6/348)

BEKERJA DAN BERAMAL

Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata:

Wahai saudaraku, hendaknya engkau memiliki pekerjaan dan penghasilan yang halal yang kamu peroleh dengan tanganmu. Hindari memakan atau mengenakan kotoran-kotoran manusia (maksudnya pemberian manusia -ed). Karena sesungguhnya orang yang memakan kotoran manusia, permisalannya laksana orang yang memiliki sebuah kamar di bagian atas, sedangkan yang di bawahnya bukan miliknya.

AKHIR PERJALANAN AHLI BID'AH

Dari Abu Qilabah rahimahullah, beliau berkata:
"Tidak ada seseorang yang mengadakan suatu kebid'ahan melainkan suatu saat dia akan menganggap halal menghunus pedang (menumpahkah darah kaum muslimin, atau memberontak kepada pemerintah)." (Al-I'tisham, 1/112, Ad-Darimi, 1/58 no. 99)

Ayyub rahimahullah biasa menamakan ahli bid'ah itu sebagai Khawarij. Beliau mengatakan:
"Sesungguhnya orang-orang Khawarij itu hanya berbeda dalam hal nama dan julukan, namun mereka sepakat dalam hal menghalalkan darah kaum muslimin." (Al-I'tisham, 1/113)

AL-ILMU

Abu Muslim Al-Khaulani rahimahullah berkata:
"Para ulama di muka bumi seperti bintang-bintang di langit. Bila bintang-bintang itu tampak, maka orang-orang mengambil petunjuk dengan bintang-bintang itu. Dan bila bintang-bintang itu tidak terlihat oleh mereka, mereka menjadi bingung."

Abul Aswad Ad-Duali rahimahullah berkata:
"Tidak ada sesuatu yang lebih mulia daripada ilmu.

MENJAUHI POPULARITAS

Dari Habib bin Abi Tsabit, katanya:
"Pada suatu hari Abdullah bin Mas'ud keluar dari rumahnya kemudian manusia membuntutinya. Ia bertanya: 'Apakah kalian punya keperluan?'. 'Tidak, akan tetapi kami ingin berjalan bersamamu', jawab mereka.
'Kembalilah, sesungguhnya hal itu sebuah kehinaan bagi yang mengikuti dan membahayakan (fitnah) hati bagi yang diikuti,' tukas Ibnu Mas'ud. (Shifatush Shafwah, 1/406)

I M A N

Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu 'anhu berkata kepada sahabatnya: "Marilah kita menambah iman!"
Lalu mereka berdzikir kepada Allah.

Hubaih bin Hamasah radhiyallahu 'anhu berkata:
"Sesungguhnya iman bertambah dan berkurang."
Ia ditanya: "Apakah tanda bertambah dan berkurangnya?"
Ia menjawab: "Jika kita mengingat dan takut kepada Allah, maka itu tanda tambahnya keimanan.