29 September 2009

BAHAYA BID'AH

Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata:
"Ikutilah jejak kami dan janganlah kamu mengadakan kebid'ahan. Sungguh agama Islam telah mencukupi bagi kehidupan kalian."

Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu berkata:
"Sesungguhnya di belakang hari banyak terjadi fitnah, yang padanya banyak harta, Al Qur'an terbuka sehingga orang beriman, orang munafik, laki-laki, perempuan, anak kecil, orang dewasa, budak dan orang merdeka mengambilnya, hingga ada orang berkata: "Mengapa manusia tidak mengikutiku padahal aku telah menyampaikan Al Qur'an? (Ternyata) mereka tidak akan mengikuti hingga aku mengadakan kebid'ahan untuk mereka." Waspadalah terhadap kebid'ahan yang diadakan oleh suatu kaum karena mereka telah sesat. Aku memperingatkan kalian dari hakim yang sesat, sesungguhnya setan berkata sesat melalui lisan hakim dan orang munafik terkadang berkata benar."

Abu Idris Al Khaulani rahimahullah berkata:
"Aku melihat kobaran api di masjid yang tidak bisa aku padamkan lebih aku sukai daripada aku melihat kebid'ahan di masjid yang aku tidak bisa mengubahnya."

Abdullah bin Al Mubarak rahimahullah berkata:
"Ketahuilah wahai saudaraku! Sesungguhnya kematian adalah karamah bagi seorang muslim yang bertemu Allah di atas As Sunnah, maka (kita ucapkan) inna lillahi wa inna wa inna ilaihi raji'un dan mengadu kepada Allah akan keterasingan kita, hilangnya saudara-saudara kita, sedikitnya penolong As Sunnah dan bermunculannya kebid'ahan, dan inna lillahi wa inna wa inna ilaihi raji'un kita mengadukan kepada Allah terhadap hilangnya para ulama, pengikut As Sunnah, dan terhadap bermunculannya kebid'ahan yang menimpa umat ini."

(Dinukil dari Mukhtashar Kitab Al I'tisham karya Imam Asy Syathibi, hal. 23-26)


Sumber: Majalah Asy Syari'ah, no. 02/I/Sya'ban 1424 H/September 2003, rubrik Permata Salaf.